Wah, menarik sekali mendapat challenge dari Ibu Profesional untuk membuat proyek Changemaker Family. Jujur awalnya ga ngeh banget, ini apaaa? Akhirnya mulai dibahaslah satu persatu di kelas Bunda Sayang dan akhirnya dapat pencerahan tentang tantangan apakah ini. Namun, masalah selanjutnya muncul, saya belum bisa menemukan masalah yang akan diselesaikan dalam misi Changemaker Family.
Beruntunglah pagi hari 25 Desember saya bersama suami diberi keleluasaan ngobrol santai sambil masak, cuci piring dan makan pagi. Anak-anak kami (Fathiya 3 yo dan Fatima 18 mo) masih tidur kala saya curhat panjang lebar tentang penerbitan buku pertama RumBel Menulis IIP Jogja yang alhamdulillah saya termasuk salah satu kontributornya. Saya kala itu curcol sama suami karena belum mampu menjual satu bukupun, padahal teman saya sudah mampu closing 15 buku...
Suami yang pekerjaannya di bidang kerja sama strategis dan marketing sosial ini kemudian mengambilkan buku marketing, menjelaskan panjang lebar. Namun saya cuma nyengir, ga paham. Akhirnya kok terceletuk beliau bilang "kita terbitin buku saja, yuk". Wah, langsung saya sambut antusias, "Ayuk, jadi proyek Changemaker Family ya?". Tapi selanjutnya saya menyesal, bagaimana bisa menerbitkan buku, bahkan membacapun saya kalau sempat T.T
Dan begitulah, akhirnya kami mencanangkan tahun 2018 adalah tahun literasi bagi keluarga kami. Kami mencoba menyusun target bagi saya dan suami, serta anak-anak. Untuk kami, kami diharuskan membaca minimal 1 buku dan menuliskan resensinya. Target utama adalah menerbitkan buku bertemakan keluarga. Untuk anak-anak, sehari minimal dipaparkan dengan buku dan dibacakan 1 cerita, serta setiap 2 minggu sekali anak-anak diajak ke perpustakaan. Gapapa, meski ujung-ujungnya main, setidaknya mereka kenal sejak dini ada gudang ilmu yang asik untuk main bernama perpustakaan.
Selanjutnya, ibadah tilawah dan tahfidz Al Qur'an. Menurut ibadah ini juga bagian dari literasi, bahkan yang paling pokok yang harus dikenalkan pada anak-anak. Programnya adalah tilawah 1 juz perhari untuk saya dan suami, membaca terjemah 1 juz per minggu dan tahsin dan tahfidz perminggu (alhamdulillah sudah berjalan rutin dengan pembina tahsin-tanfidz). Untuk anak-anak memperdengarkan bacaan surat-surat pendek juz 30 pagi dan sore hari supaya mereka familiar dan bisa cepat menghafal.
Kami juga berharap kebiasaan literasi di keluarga kami bisa menular ke lingkungan. Untuk itu, kami akan membuka pojok baca di rumah untuk anak-anak sekitar. Tidak menutup kemungkinan, saya membuka pojok baca ketika kegiatan majelis taklim berlangsung di masjid Al Bana (masjid kompleks perumahan).
Sepertinya sekian dulu target kami untuk setahun ke depan. Semoga bisa terwujud dan bisa melahirkan generasi sholehah, cerdas kaya wawasan :)
Commentaires