Live streaming Talkshow #4 dengan tema Disabilitas Unggul dilaksanakan pada 19 Oktober 2021 di IPEDIA TV pada pulul 15.30. Talkshow 4 dengan tema Disabilitas Unggul bisa ditonton kembali melalui Youtube berikut ini:
Sejak terselenggaranya Konferensi Ibu Profesional 2019 di Yogyakarta, Ibu Profesional semakin serius untuk mengambil peran dalam pemberdayaan perempuan. Tidak terkecuali perempuan penyandang disabilitas yang seringkali termarjinalkan. Langkah ini semakin nyata dengan tercetusnya Gerakan Ibu Inklusif. Gerakan ini mengajak para member ibu profesional untuk bisa berdampak dan bermanfaat bagi perempuan lainnya, memastikan bahwa tidak ada perempuan yang terlewatkan untuk menjadi maju dan berdaya.
Penyandang disabilitas dipahami sebagai seseorang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Di Ibu Profesional, kami percaya bahwa setiap perempuan sudah dianugerahi potensi yang unik oleh Tuhan. Oleh karena itu setiap perempuan berhak untuk mengeksplorasi potensinya agar bisa berdaya dan berkarya. Dengan gerakan ini, harapannya setiap perempuan bisa saling menghargai, bertoleransi, bersinergi, dan berkarya untuk Indonesia. Kepedulian Ibu Profesional terhadap gerakan ini terlihat nyata dalam pemilihan narasumber di Konferensi Ibu Pembaharu, yang akan mengundang Nicky Clara, seorang disability womenpreneur yang berhasil menginspirasi jutaan perempuan lain di Indonesia.
Nilai-nilai inklusif terasa sangat kental di lingkungan internal Ibu Profesional. Sebagai contoh, dalam berinteraksi, setiap member tidak boleh mempertajam perbedaan dalam hal SARA. Selain itu, setiap member berhak untuk bisa mengikuti setiap jenjang perkuliahan dan terlibat aktif dalam keorganisasian terlepas bagaimanapun kondisinya. Di Ibu Profesional, penyandang disabilitas pun bisa menjadi leader dan menghasilkan karya nyata di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Setelah sepuluh tahun menanamkan inklusivitas di lingkungan internal, kini saatnya Ibu Profesional meluaskan dampak ke cakupan eksternal. Nilai-nilai inklusif bukan hanya akan terasa di Ibu Profesional, namun juga di Indonesia.
Di Ibu Profesional, komponen yang aktif bergerak di bidang ini adalah SC (Sejuta Cinta). Melalui berbagai programnya, SC berusaha untuk mengejawantahkan Gerakan Ibu Inklusif kedalam aksi nyata. Contohnya seperti berbagai webinar tentang disabilitas (diseleksia, tuna rungu, dan anak-anak down syndrome) juga sumbangan-sumbangan yang dilakukan oleh SC regional Malang, Lamongan, Jember, Tasik dan Suramadu.
Lantas, bagaimana kita bisa ambil bagian untuk mendukung gerakan ini? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:
Selesaikan internal dulu, baru eksternal. Artinya kita sudah harus memahami diri sendiri, menerima diri dengan segala keunikan dan potensi yang sudah Tuhan berikan, serta mensyukurinya.
Menghargai potensi dan keunikan yang Tuhan anugerahkan kepada orang lain. Kita harus meyakini bahwa kita adalah versi terbaik dari masing-masing. Oleh karena itu, kita harus menghindari sikap judgemental, menghina, intoleran, dll
Memaksimalkan keunikan diri masing-masing dan memberikan karya yang nyata
Menyuarakannya kepada masyarakat secara luas. Setelah selesai dengan diri sendiri, kini saatnya kita mengajak orang lain agar memiliki cara pandang inklusif.
Menciptakan lingkungan kondusif dan inklusif, mendorong para disabilitas berdaya dan berkarya. Siap mendukung kawan!