Project ini launching dibulan november, seminar tentang "Ketagihan Gadget Menjadi Ketagihan Belajar" yang saya gelar di hotel amaris bekasi dengan menghadirkan pak Arranggi Soemardjan sebagai narasumber ahli. Sayang project ini tidak mencapai kuota minimal yang kami harapkan. Namun sekali lagi, bukan materi tujuannya melainkan ilmu yang ingin kami bagi. Dari sinilah kami sadar, perjuangan itu dimulai. Tehnologi memang bukan hal baik seluruhnya tapi kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Seminar itu nombok hehehe... tapi kami puasss karena feedback yang diberikan para peserta alhamdulillah positif.
Terlebih lagi ada teman-teman yang mau ikut ambil bagian dari acara ini walaupun harus rela nombok. Peluk dulu aahh untuk teman-teman tsurayya :*
Usai seminar ini, saya dan suami melanjutkan dengan project selanjutnya yaitu Virtual Reality workshop. Workshop ini kami buat mini, karena garatif memang adanya di garasi rumah minimalis kami. Mengundang tetangga sekitar, tapi tak direspon. Akhirnya saya buka untuk umum, workshop perdana dihadiri 10 anak usia 5 - 12 tahun. Mulai dari melipat cardboard VR bersama-sama, memasang lensa dan menempelkan tali perekat supaya tidak perlu tangan sebagai penyangga. Lalu dilanjutkan mencoba aplikasi VR yang sudah tersedia dan satu ini yg kami ajarkan adalah belajar membuat konten VR tersebut.
Antusiasme anak dan orangtua sangat baik, Ini terbukti dengan diadakannya kelas VR batch#2 di rawa lumbu, salah satu kediaman teman IIP. Di batch#2 saya dan suami tambahkan pembelajaran tentang VR Ekspedisi, dimana peserta diajak berpetualang lebih dalam dari sebelumnya. Merasakan berada di dasar laut, melihat ikan hiu berada diatas kepala kita, ikan pari dan segala mahluk laut beredar di sekitar kita. Atau mengenal hutan amazon lebih dalam, Masjid al-aqso sampai luar angkasa pun bisa kita rasakan sensasinya.
Untuk anak-anak yg sangat ekspresif, teriakan, tertawa dan aura takjub tidak bisa mereka sembunyikan. VR ini banyak digunakan pada games nintendo atau sejenisnya namun sekali lagi, saya dan suami berusaha mengembangkannya menjadi sarana edukasi anak untuk melihat dunia lebih luas.
コメント