top of page
Writer's pictureAdmin

Selebrasi Kelulusan Bunda Sayang

2 Tahun lalu, di bulan yang sama, merupakan awal dari titik kritis HsFamily. Dan selama 2 tahun ke belakang, HsFamily ditempa banyak sekali ujian. Ujian yang sesuai dengan Family Value: Love, Care and Grateful. Saya bahkan tak menyangka ujiannya akan begitu besar.


Kelas Matrikulasi memberikan pencerahan pada Saya, membuat diri ini mengalami shock yang begitu dahsyat dan memberikan efek lanjutan yaitu denial. Saya mengalami banyak penolakan, bukan hanya pada orang lain tapi juga pada diri sendiri, anak-anak dan keluarga. Sayang juga merasakan kemarahan (Anger), sehingga membuat saya terloncat dari jalur. Saya bahkan sempat tak ingin kembali on track, karena kemarahan saya tersebut.


Saat menjalani Bunda Sayang, pencerahan-pencerahan itu muncul. Alhamdulillah, rasa cinta saya pada komunitas ini, membuat saya bertekad untuk membuka hati dan memperbaiki keadaan. Perlahan, saya mulai menerima, meski masih banyak kesalahan yang saya perbuat. Sisi negatif dan positif saya berseteru kala itu.


Masuk ke cawu kedua Bunda Sayang, saya mulai menerima segalanya. Menerima bahwa on track itu bisa menjadi solusi dan bisa mendamaikan. Saya tak pernah bercerita pada Teman Fasil maupun Ibu Septi mengenai badai dan kondisi yang sedang saya perjuangkan. Bukan karena merasa kuat atau hebat, justru khawatir malah memberi energi negatif yang tidak perlu. Rasa cinta saya pada komunitas ini justru yang menjadi motivasi berubah. Apakah dengan mudahnya saya berubah? Tidak. Air mata, penyesalan, dan ribuan kata yang saya tuliskan dalam jurnal lalu kemudian saya musnahkan seperti menjadi kebiasaan yang menemani.


Tepat di akhir tahun 2017, Saya memberanikan diri untuk memutuskan Clear & Clarify yang terakhir atas badai yang terjadi di HsFamily. Alhamdulillah... Saya dan Suami bisa saling memaafkan dan membuka hati. Tepat 11 tahun pernikahan, suami menyatakan keinginannya untuk bisa memperbaiki keluarga ini agar kembali on track. Suami juga menyatakan komitmennya untuk mendukung saya belajar dan memperbaiki diri sepenuhnya. Kemudian, kami putuskan family value Love, Care and Grateful sudah tutup buku. Family Value tahun ini adalah Semakin ImTaq. Dan itu bukan value yang ringan, sehingga harus semakin merapatkan ikatan hati, genggaman tangan dan langkah agar siap melalui ujiannya.


Saat Pengumuman Kelulusan Bunda Sayang ditayangkan, Saya bisa mengucap syukur yang begitu melegakan. Saya mengungkapkan kebahagiaan karena telah memberanikan diri melalui perjalanan ini dan menyelesaikannya. #selebrasibundasayang dilakukan dengan sederhana, melalui family forum, ngobrol dan foto bersama (karena tahun ini kami tak bisa foto keluarga di Perak).



Kebahagiaan itu berlanjut hingga Wisuda Online Bunsay digelar. Prosesi yang sederhana nan khidmat, inspirasi dari Student of The Year, mba Natalia Intan, memberikan rasa haru yang begitu dalam.

"Ya Allah.... hidup ini begitu singkat namun penuh tantangan. Apa yang akan diperoleh tanpa bimbingan dan petunjuk dari-Mu?"

Pasca Wisuda Online, Saya dan Suami mendapatkan moment kebersamaan indah melalui ngobrol bareng. Saya ungkapkan kembali visi misi, rencana bulanan yang masih saja terdapat keraguan dan ketakutan. Takut menimbulkan badai baru.


Alhamdulillah, saya bisa melawan keraguan untuk membahasnya. Hingga satu kalimat yang begitu mendamaikan bisa terucap darinya,

"De.. maaf ya, ternyata selama ini Kaka kurang mendengarkan Chika. Chika ternyata sudah jauh lebih dewasa."

Saya benar-benar bahagia... Alhamdulillah..


Bulan April, project komunitas yang sudah menanti adalah Leader Camp dan Wisuda Gabungan Matriks 1-5 IP Cianjur. Kami putuskan, itu bisa menjadi Project Keluarga. Semoga bisa membawa keberkahan dan kebaikan.


Jika Anda yang membaca tulisan ini merasa kaget dan bertanya-tanya, Apakah kebahagiaan yang sempat saya bagikan di blog atau sesi 30 menit Lebih dekat itu palsu? Tidak, itu nyata. Hanya saja saya membatasi, mana saja yang bisa memberi energi positif, itu yang saya bagi.


Memutuskan untuk menampilkan yang positif saja, mungkin bisa disebut pencitraan. Tapi seandainya saya membeberkan segala hal negatif, apakah itu akan memberi dampak positif? Saya memutuskan untuk membuat citra diri yang positif. Entah itu akan memberi dampak positif pada orang lain atau tidak, bukan tanggung jawab saya. Tapi Anda dan juga Saya, berhak untuk merasa positif dan tercerahkan. Change Your Mind, it's time for upgrading our life.






149 views2 comments

Recent Posts

See All

2 Comments


Mesa Dewi Puspita
Mesa Dewi Puspita
Apr 02, 2018

teh Chika....ikut lega dan bahagia... merasakan semangat bertumbuh dan belajar bersama. Belajar banyak dari keluarga HS Family. Barakallah, terus menginspirasi dan menebar benih kebaikan...

Like

Dwi Yunita Indah Sari
Dwi Yunita Indah Sari
Apr 01, 2018

Semangat teh Chika...

Like
bottom of page