Pada hari jumat, tanggal 9 Maret 2018, Mbak Dian Kusumawardani berbagi ilmunya tentang home education dari buku baru Beliau yang berjudul “Ibuku adalah Sekolah Terbaikku” melalui jumat kulwap di grup ODOP. Berikut resume Kulwap bersama mbak Dian yang ditulis oleh Fajar Widyastuti.
PROFIL DIAN KUSUMAWARDANI AKTIVITAS : - Ibu Bahagia - Home Educator Omah Rame - KadivEdupel AIMI JATIM - Manager Online IIP Surabaya - Pengajar di BKB Nurul Fikri - KonselorLaktasi - Penulis KARYA : - JibakuPost Power Syndrome Fulltime Mom - 33 Kisah Me Time Perjalanan Ibu Bahagia - My Long Distance Relationship - Jurnal Ibu Pembelajar - Ibuku adalah SekolahTerbaikku KONTAK Hp. 08563429548 Fb : Dian Kusumawardani Email : deekusumawardani@gmail.com Website : www.deestories.com • MINAT : Menyukai dunia anak-anak, khususnya di bidang pengasuhan dan laktasi. • PENDIDIKAN TERAKHIR S1 Sosiologi FISIP Universitas Airlangga 2005-2009
Untuk yang tidak bisa mengikuti kulwap kali ini, berikut adalah resumenya.
TANYA JAWAB
#1 Pertanyaan dari Julia - Probolinggo a. Sejak kapan Mbak Dian menjadi home schooler? b. Apa langkah pertama yang dilakukan ketika memutuskan menjadi home schooler? c. Bagaimana dengan anak-anak? Awalnya homeschooler atau bukan? d. Saya sering membuatkan mainan untuk anak pertama saya, tapi dia sering tidak tertarik dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Kadang saya pun kecewa. Saya sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, dia malah tidak mau main. Bagaimana caranya menjaga mood agar selalu on? e. Bagaimana cara menentukan permainan main apa yang cocok untuk anak dan juga kita? Anak saya tipe anak aktif. sukanya main air, main pewarna, kalau main yang menunggu seperti menunggu kertas menyerap air warna, dia tidak sabaran, langsung dihambur kemana-mana. f. Bagaimana menentukan anak bisa main tapi juga sambil belajar?
Jawaban : a. Sejauh ini anak saya masih memilih bersekolah di sekolah formal mbak. Kami belum menjalankan home schooling, kami menjalankan home education. Home education (HE) tdk sama dgn home scholing (HS). HE menjadi kewajiban setiap orangtua, baik yang anaknya sekolah ataupun HS. Poin penting dlm HE adalah iqro dan tholabul ilmi, bukan sekolah atau tdk sekolah :) b. Langkah memulai HE adalah pembersihan jiwa, menundukkan semua ego. Menyadari bahwa anak adalah amanah yang wajib dipertanggungjawabkan kelak. Lalu bersepakat dengan pasangan, kemudian baru melakukan hal-hal teknis seperti membuat kurikulum, jadwal, dll. c. Sejak lahir di rumah kami anak-anak melakukan HE. d. Hihihi,, memang kadang rasanya gimana gitu ya mbak. Saya juga kadang seperti itu. Kalau untuk kakaknya (5th) saya bisa kasih alternatif, dia boleh main bebas kalau sudah main dengan saya, atau sebaliknya. Main bebas dulu baru main dengan saya. Kalau untuk adiknya (2y) memang lebih ikut kemauan anak. e. Ikuti fitrahnya anak saja mbak. Apa kesukaannya. Misalnya anak saya, suka main percobaan-percobaan, ya sudah HE nya banyak yang membuat eksperimen sains sederhana. f. Hmm,,bagaimana ya? saya sih belum tahu bagaimana caranya. Hanya menurut saya sejatinya bermain itu ya belajar :)
#2 Pertanyaan dari Mittya Ziqroh - Pasaman, Sumatra Barat Berapa lama kah Mbak Dian menyelesaikan buku *Ibuku Sekolah Terbaikku* dengan kesibukan di ranah publik juga?
Jawaban :
Total 6 bulan Mbak
#3 Pertanyaan dari Nurita, Bandung a. Apa saja prinsip dasar home education? b. Apakah menyekolahkan anak di lembaga pendidikan formal namun tetap melakukan pendampingan di rumah masih dapat disebut sebagai home education?
Jawaban : a. Prinsip HE itu iqra dan tholabul ilmi.
b. HE sejatinya adalah pendidikan berbasis rumah, kewajiban setiap ortu. Sekolah atau tdk sekolah HE itu wajib dilaksanakan.
#4. Pertanyaan dari Reisha Humaira - Bandung Seperti apa contoh kurikulum home educationnya?
Jawaban :
Kurikulumnya mengacu pada framework FBE mbak.
#5 Pertanyaan dari Ayu - Gresik a. Apa motivasi Mbak Dian memilih home education bagi pendidikan anak-anak? b. Apa suka duka Mbak Dian dalam menjalani home education? c. Bisakah Mbak Dian memberi contoh grand design home education ala Mbak Dian (misalnya dari usia berapa sampai berapa, dll)?
Jawaban : a. Karena HE adalah kewajiban setiap orangtua. b. Sukanya bisa mendidik anak sesuai dengan fitrahnya. HE mengembangkan setiap sisi unik anak. Dukanya biasanya tentang konsistensi saja. c. Berdasarkan frame work fitrah based educationnya Ustadz Harry Santosa.
#6 Pertanyaan dari Alif Kiky - Jepara a. Untuk HE indikator apa saja yang Mbak jadikan panduan dalam membuat design pembelajaran untuk anak? b. Kapan waktu Mbak untuk menemani anak? Adakah jadwal khusus saat anak bermain/belajar?
Jawaban : a. Indikatornya adalah ketika anak bisa berkembang sesuai dengan fitrahnya. Acuannya adalah sesuai dengan fitrah based education. Di usia 0-7 tahun dengan fokus menumbuhkan fitrah keimanan. b. Ada jadwal, sesuai kesiapan anak dan orangtua.
#7 Pertanyaan dari Muflikhah - Malang a. Apa yang dijadikan pertimbangan Mbak Dian dalam menyusun jadwal anak? b. Bagaimana tips menjalankan HE dengan anak lebih dari satu? c. Dalam menjalankan HE, apakah ada waktu evaluasi khusus untuk kegiatan anak-anak? Adakah metode khusus dalam melihat perkembangan setiap fitrahnya?
Jawaban : a. Dasarnya adalah melihat fitrah anak, kemampuan orangtua dan memanfaatkan sumber daya yang ada. b. Buat jadwal yang sesuai, misalnya adik lebih suka belajar pagi ya adik dibuatkan jadwal pagi. Kakak lebih banyak belajar malam. Kadang juga belajar bareng. c. Setiap malam saya dan suami membahas HE yang dilakukan anak-anak sekalian evaluasi. Kuncinya amati, terlibat, lihat & dengar lalu catat.
#8 Pertanyaan dari Liza - Bandung Bagaimana pengaturan jadwal online mbak dian? Karena kalau pengalaman saya ketika home education, saat anak tertarik mempelajari sesuatu tidak memiliki waktu yg tetap, bisa kapan saja. Sedangkan di satu sisi ada amanah online yang harus dijalankan. Jadi saya sering kesulitan membagi waktu online dan membersamai anak-anak.
Jawaban :
Saya buat jadwal mbak. Anak-anak sudah paham klo saya ada jam online, mereka main sendiri dulu.
#9. Pertanyaan Yayang R. Y. Widosari-Purwokerto a. Apakah konsep HE sama dengan HS? b. Sempat terlintas ingin menerapkan HS untuk anak-anak nanti, tetapi masih ragu "bisa tidak ya?" Dan bagaimana jika di pertengahan jalan merasa keteteran? c. Apa masalah paling sulit yang membuat Mbak menjadi paling down dalam menemani belajar anak di rumah? d. Selama menjalani proses ini, komunitas/buku/tokoh siapa saja yang Mbak ikuti dan yang Mbak rekomendasikan untuk menjadi referensi/bahan rujukan kami? e. Bagaimana cara mbak berbagi peran mengajar dengan suami dan seberapa jauh peran suami dalam proses HE ini? Adakah panduan baku untuk itu?(Kebetulan saya dan suami sama2 online preneur yang aktivitasnya lebih banyak di rumah) f. Apakah pernah mendapatkan komentar negatif terkait HE/HS dari eyangnya anak-anak/keluarga besar lainnya? Bagaimana cara Mbak dalam menanggapinya?
Jawaban : a. HE tidak sama dgn HS ya mbak. b. Maaf saya belum punya pengalaman tentang HS jadi tidak bisa menjawab :) c. Biasanya ketika anak-anak tidak disiplin waktu, atau ketika orangtua memiliki tenaga dan waktu yang terbatas. d. Saya mengacu pada FBE nya ustadz harry santosa. e. Suami banyak bertugas saat malam hari mbak. Mengajari mengaji, membaca dan menulis. f. Sejauh ini kami belum melakukan HS. Kami melakukan HE dan alhamdulillah eyangnya juga mendukung.
#10 Pertanyaan dari Nurul Fitri - Jepara
Mbak, saya merasa tidak cukup bekal jika mempraktekkan HE. Untuk pemula boleh share bekal apa yang harus dimiliki? Bekal mendasarnya?
Jawaban :
bekal dasarnya keyakinan diri dulu mbak. Lalu sama2 mencari ilmu tentang HE.
#11 Pertanyaan Fajar Widyastuti - Jakarta Bagaimana cara mengatasi konflik-konflik dengan pasangan ketika ada perbedaan pandangan dalam melakukan HE?
Jawaban :
Biasanya ya sering ngobrol bareng Mbak. Libatkan pasangan saat membuat kurikulum dan jadwal HE. lalu beri report harian saat malam hari, karena kan pasangan kerja dari pagi-sore biasanya.
Kulwap kali ini, tidak hanya dapat ilmu dari Mbak Dian, tapi juga ada Giveaway berhadiah 2 buah buku Beliau yang berjudul IBUKU ADALAH SEKOLAH TERBAIKKU. Seru sekali ya? Dapat Ilmunya dan berkesempatan dapat buku langsung dari penulisnya.
Berikut ini ketentuan Give Away #JumatKulwap 1. Tulisan minimal 250 kata tentang kesan dan apa yang dipelajari dalam kulwap. 2. Tulisan dipublish di blog atau IG atau FB pribadi. Lengkapi dengan #JumatKulwapODOP 3. Link tulisan dikumpulkan di tread [GA #JumatKulwap bersama Dian Kusumawardani] paling lambat hari Kamis, 16 Maret 2018. 4. GA hanya untuk peserta grup WA ODOP yang mengikuti Kulwap di grup WA. 5. Ongkir ditanggung pemenang. 6. Link tulisan bisa dishare di kolom komen. #ODOPfor99days #JumatKulwap #IbukuAdalahSekolahTerbaikku #DianKusumawardani #GiveawayIST
Comments