Memasuki fase-fase akhir milestone “Ibu Profesional Untuk Indonesia”, Ibu Profesional semakin menguatkan internal organisasinya salah satunya dengan proses regenerasi di tahun 2025 ini. Perjalanan menuju kepemimpinan baru dimulai dengan terpilihnya 8 kandidat pemimpin perempuan rekomendasi dari hasil analisa data Formulir Regenerasi Ibu Profesional Fase #1 yang telah direspon oleh member, pengurus regional, pengurus pusat dan pengurus yayasan di tanggal 20 Februari hingga 8 Maret 2025.

Wheel Stucture
Ibu Profesional mulai menerapkan Wheel Structure di tahun 2019, sebuah sistem kepemimpinan yang berputar dinamis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Seperti roda yang berputar, setiap elemen di dalamnya terhubung dan menggerakkan organisasi menuju visi besar. Di tahun 2025 ini, sejalan dengan tema tahunan Bersinergi Berempati untuk Regenerasi, Ibu Profesional mempersiapkan kandidat terbaik untuk mengisi posisi-posisi kunci di Wheel Structure.
Wheel Structure Ibu Profesional bekerja dalam harmoni untuk menciptakan ekosistem belajar yang kokoh. Dengan sistem ini, kepemimpinan tidak hanya bertahan, tetapi terus berkembang dan beradaptasi. Semoga ke depan, Ibu Profesional semakin kuat untuk bergerak bersama, tumbuh bersama, dan berdampak lebih luas.
Salah satu implementasi Wheel Structure pusat yang segera dilakukan adalah pembentukan Tim Integrator. Dibutuhkan 4 leader Integrator Ibu Profesional yang memimpin pilar-pilar integrator untuk memastikan sinergi di seluruh struktur Wheel Structure. Empat pilar Integrator Ibu Profesional adalah, pertama Sekjen yang menjadi elemen kunci sebagai penggerak utama untuk memastikan sinergi, kolaborasi dan kesinambungan program-program organisasi; kedua adalah Community Hub yang berperan menciptakan ekosistem komunitas yang mendukung pertumbuhan anggota dan memastikan nilai-nilai Ibu Profesional diterapkan secara konsisten; ketiga adalah Capacity Hub yang merupakan pilar penting untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi anggota serta pengurus baik di pusat maupun regional; sedangkan keempat adalah Financial Hub untuk mengelola, mengoptimalkan dan memastikan keberlanjutan keuangan organisasi.
Lalu, bagaimana pola pemilihan pemimpin perempuan di Ibu Profesional?
Konsep Rekomendasi dalam Organisasi
Rekomendasi dalam suatu organisasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menilai dan menyeleksi individu yang dianggap memiliki kompetensi dan kualifikasi tertentu untuk menduduki posisi strategis. Dalam proses pemilihan kandidat, rekomendasi sering kali digunakan sebagai salah satu faktor penentu utama, terutama dalam organisasi berbasis komunitas. Konsep rekomendasi inilah yang digunakan Ibu Profesional di proses Regenerasi Pusat tahun 2025. Konsep Rekomendasi dalam menentukan kandidat pemimpin ini dinilai dapat mencerminkan persepsi terhadap kepemimpinan seseorang, meningkatkan keterlibatan sosial dalam organisasi, dapat membantu mengidentifikasi individu yang memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik, serta memastikan bahwa mereka memiliki dukungan dari anggota komunitas lainnya.
Analisis Formulir Regenerasi Ibu Profesional #1
Dalam era digital, analisis data menjadi alat penting dalam memahami tren rekomendasi dan pola pemilihan kandidat. McKinsey Global Institute (2016) menyebutkan bahwa penggunaan big data analytics dalam pengambilan keputusan organisasi dapat meningkatkan akurasi dalam menilai kompetensi individu berdasarkan pola interaksi dan keterlibatan mereka.
Dalam dokumen "Rekomendasi Kepemimpinan: Pola Pemilihan Pemimpin Perempuan di Ibu Profesional", dataset yang berasal dari Formulir Regenerasi Ibu Profesional Fase #1 mencakup 151 entri rekomendasi dari berbagai individu dalam organisasi, 35 kolom informasi yang terdiri dari pemberi rekomendasi, nama kandidat, nomor kontak, posisi yang direkomendasikan, hubungan antara pemberi rekomendasi dan kandidat, serta data timestamp pengisian formulir.
Setelah melalui pembersihan dan transformasi data dengan mengubah ke bentuk data yang lebih mudah dianalisa, maka selanjutnya proses analisis statistik dapat dilakukan sampai pada visualisasi data.
Pendekatan proses analisis data yang digunakan pada hasil Formulir Regenerasi Ibu Profesional Fase #1 melibatkan,
Statistical analysis untuk mengidentifikasi pola rekomendasi. Salah satu kesimpulan yang didapat dari identifikasi ini adalah bahwa Sekjen mendapatkan jumlah rekomendasi tertinggi, menunjukkan bahwa Sekjen lebih dikenal dalam organisasi karena posisi ini sudah ada di Ibu Profesional sejak tahun 2019.
Network analysis untuk memahami bagaimana hubungan sosial mempengaruhi jumlah rekomendasi yang diterima kandidat. Dari hasil analisa data, terlihat bahwa hampir semua kandidat mendapatkan rekomendasi dari hubungan profesional antaranggota komunitas.
Temporal analysis untuk melihat pola rekomendasi berdasarkan waktu dan menganalis apakah ada faktor luar yang mempengaruhi pemberian rekomendasi. Hasilnya, pengisian formulir tidak merata setiap hari, dengan beberapa tanggal mengalami lonjakan signifikan yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh pengumuman atau batas waktu pengisian.
8 Kandidat Pemimpin Perempuan di Musyawarah Regenerasi Ibu Profesional Fase #1
Tim Regenerasi Ibu Profesional juga melakukan analisis dan menemukan bahwa alasan utama rekomendasi sangat berkaitan dengan kesesuaian kandidat dengan nilai-nilai organisasi, dedikasi dalam komunitas serta pengalaman dan keaktifan dalam kegiatan internal.
Setelah melewati rangkaian analisis data dan melihat pola rekomendasi, muncul 8 nama kandidat untuk leader integrator Ibu Profesional.
Ada Rahmani Kartika Ayu dan Hamidah Rina Mantiri yang direkomendasikan sebagai kandidat Sekjen.

Ayu direkomendasikan karena kredibilitas dan pengalamannya dalam organisasi, memiliki jaringan sosial yang kuat dalam komunitas, mempunyai kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang sudah terbukti, memiliki karakter dan etos kerja yang positif, dan mendapat dukungan dari berbagai kelompok dalam organisasi.
Sedangkan alasan kuat merekomendasikan Hamidah adalah karena menjiwai visi, misi dan nilai organisasi, memiliki kepemimpinan yang kuat dan berpengaruh, berdedikasi dan konsistensi dalam berkontribusi, mampu merangkul dan membangun kolaborasi, serta memiliki pemahaman dan pengalaman organisasi yang luas.
Kandidat untuk Community Hub adalah Endang Prasdianti dan Karinta Utami.

Para pemberi rekomendasi memilih Endang Prasdianti karena dinilai aktif dalam membangun dan mengelola komunitas, memegang teguh nilai dan prinsip Ibu Profesional, memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi serta memiliki kemampuan membangun jejaring yang kuat.
Karinta Utami dipilih karena aktif dan berperan besar dalam membangun komunitas, mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan akrab, memahami nilai-nilai Ibu Profesional dan mampu mengimplementasikannya, memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik, serta memiliki semangat dan antusiasme dalam menjalankan tugasnya.
Di posisi Capacity Hub, 2 kandidat yang terpilih adalah Kirani Anjasmara dan Hilda Lu’lu’in.

Kirani Anjasmara dipilih oleh pemberi rekomendasi dengan beberapa alasan yaitu memiliki pemahaman yang kuat tentang Capacity Building, berpengalaman dalam meningkatkan kompetensi anggota, memiliki gaya kepemimpinan yang mendukung dan inklusif, kreatif dan proaktif dalam merancang program pengembangan serta dedikasinya yang tinggi dalam meningkatkan kualitas komunitas.
Berdasarkan pola rekomendasi dan analisa sebelumnya, beberapa kemungkinan alasan Hilda Lu'lu’in dipilih karena memiliki kompetensi dalam pengembangan komunitas, mempunyai pengalaman organisasi yang kuat, memiliki jaringan sosial yang luas dalam komunitas, mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat serta konsistensi dalam keterlibatan di Capacity Hub.
Sedangkan untuk Financial Hub, muncul 2 kandidat yaitu Enes Kusuma dan Elva Citra Sari.

Alasan kuat para pemberi rekomendasi memilih Enes Kusuma adalah memiliki pemahaman yang baik dalam manajemen keuangan, berpengalaman dalam pengelolaan keuangan organisasi, jujur dan berintegritas tinggi, memiliki kemampuan administrasi yang kuat, serta proaktif dalam mengembangkan sistem keuangan yang lebih baik.
Elva Citra Sari direkomendasikan karena memiliki keahlian dalam manajemen keuangan, teliti, cermat dan bertanggung jawab, memiliki integritas dan transparansi yang tinggi, berpengalaman dalam pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi serta proaktif dalam mengembangkan sistem keuangan yang lebih baik.
Delapan kandidat ini dimintai CV dan diundang oleh tim Regenerasi dalam Forum Musyawarah Yayasan yang bertajuk “Ngeteh Bareng” sesuai dengan jadwal yang sudah disusun untuk masing-masing kandidat.
Selanjutnya akan dilakukan musyawarah penetapan kandidat pada tanggal 20 Maret 2025.
Penasaran siapa akhirnya yang terpilih? Pantau terus media sosial Ibu Profesional, ya!
Semoga segala upaya yang telah maksimal diusahakan dalam proses regenerasi ini memberikan keberkahan untuk komunitas Ibu Profesional.
Source :
Wulandani, Septi P .(2025). Wheel Structure. Ibu Profesional
Wulandani, Septi P .(2025). Rekomendasi Kepemimpinan : Pola Pemilihan Pemimpin Perempuan di Ibu Profesional. Ibu Profesional
Sudah 24 Maret, siapa ya kandidat yg terpilih? 😍 jadi penasaran