top of page
Writer's pictureUtami Sadikin

Liburan Akhir Tahun Kami (Seri Pendidik Rumahan)

Ketika banyak orang menggunakan liburan akhir tahunnya dengan berwisata, alhamdulillah rumah kami menampung anak tetangga untuk bermain di garasi rumah. Celoteh para ibu muda biasanya pusing dan bingung ketika liburan sekolah tiba, "mau ngapain yaa, liburan panjang ini?" atau "bingung mba ut, mau belajar apa di rumah?" biasanya ini obrolan saat ngumpul di tukang sayur hihi...


Alhasil garasi rumah sudah ramai dari jam setengah 8 pagi. Berhubung aturan di rumah main keluar rumah itu dimulai dari jam 8, jadi sudah bisa dibayangkan sejak setengah jam sebelumnya panggilan teman-teman anak saya yang sudah saling bersahutan, "Fauzan.. Izzam... Zidan.. Main yuukk!"

Biasanya jubir yang akan maju si bontot "engga..aku mainnya nanti ya.." :D


Mulanya 2 anak yang datang.. semakin siang semakin ramai.. Kami menyediakan kardus bekas, solatif, balok kayu, Congklak tanpa biji, Brick, Bola, Ular tangga raksasa buatan sendiri dan roket air. Dengan ditemani suami, biasanya anak-anak ini kalau sudah kumpul kreatifitasnya jalan. Terbukti mereka bisa membuat mobil-mobilan dari kardus bekas, waah itu imajinasinya sudah sangat jalan menurut saya.



Apalagi ditambah musim hujan, waahh... main bola dibawah guyuran hujan sangat menyenangkan bagi mereka. Program ini yang sedang saya dan suami coba lakukan lewat project Seri Pendidik Rumahan (SPR), karena kami sadar sepenuhnya bahwa sejago apapun anak-anak terhadap tehnologi tetap harus diseimbangkan dengan permainan konvesional. Lewat permainan sederhana dan alat sederhana, anak-anak mengenal proses daur ulang dan pemanfaatan bahan yang tersedia. Terbukti mereka gembira.


Ada satu kemajuan yang kami capai kemarin, tetangga mulai melihat aksi suami saya saat bermain bola dengan para anak tetangga. Semoga ini pertanda yang baik, bahwa yang ingin kami tawarkan bukan menjadikan anak-anak mereka malas untuk bersekolah, melainkan kami ingin membuka wacana bahwa sekolah ataupun tidak, tetap kehadiran ayah ibunya sangat dibutuhkan. Bukan saat pembagian rapot saja, melainkan disetiap harinya.


Doakan kami istiqomah... :)

Nantikan cerita kami selanjutnya ^ ^


49 views0 comments

Comments


bottom of page