Kapan kita mulai mengenalkan anak pada buku? Jawabannya sedini mungkin.
Mengenalkan anak pada buku tidak berarti buru-buru mengajarinya membaca.
Melainkan menjadikannya sebagai salah satu stimulus menumbuhkan minat bacanya kelak.
Membacakan buku menjadi agenda rutin dalam keluarga kami.
Biasanya kami membacakan buku sebelum anak-anak tidur.
Namun tak menutup kemungkinan bila sebelum tiba waktu tidur anak minta dibaca.
Kami yakin dengan rutin membacakan buku, pada nantinya anak akan memiliki keinginan untuk mengenal huruf-huruf tanpa harus kami minta.
Ini sudah kami buktikan pada sulung kami, Chacha yang saat ini berusia 4 tahun 7 bulan.
Sekarang dia mulai mandiri membuka-buka bukunya sambil berusaha mencari tahu huruf-huruf yang ada pada buku.
Beberapa hari lalu, saat saya membacakan buku untuk Chacha, adiknya tidak mau kalah.
Aluna yang masih berusia 1 tahun 8 bulan mengambil sebuah buku dan mulai "membaca" bukunya sendiri.
Takjub melihat kejadian itu.
Saya teringat materi kelima dalam kelas Bunda Sayang.
Tentang tahapan perkembangan membaca pada anak usia dini.
Apakah yang dilakukan Aluna ini adalah tahapan kedua, yaitu tahap pembentukan konsep diri membaca (self concept stage).
Di tahap ini anak memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku, menggunakan bahasa buku meskipun tidak cocok dengan tulisan.
Aluna memang belum lancar berbicara, dan buku yang dia baca ini dalam posisi terbalik.
Namun yang kami syukuri adalah luar biasa daya imajinasi yang dia miliki.
Melihat gambar-gambar yang ada di buku, lalu "membaca" dengan bahasanya sendiri.
Terima kasih sudah berbagi disini, terus menulis yaa