Oleh : Tim Media Komunikasi Ibu Profesional Cianjur
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah pada tanggal 23 Agustus 2019 lalu IP Cianjur mengadakan kopi darat alias Kopdar bersama member IP Cianjur. Berawal dari kegiatan rutin setiap Minggu membuat Resep Anti Gagal (RAG) di wag utama IPC akhirnya ketagihan untuk bisa bertemu dan membuat suatu pangan yang bisa bermanfaat dan berdaya jual tinggi, akhirnya diputuskan untuk bertemu dan kopdar membuat tempe homemade.
Kami memutuskan untuk bisa kopdar di rumah salah satu member sekaligus pengurus IPC yg saat ini memangku jabatan sebagai ketua komunitas, Teh Nia.
Teh Nia sebagai salah satu penggiat zerowaste Cianjur memiliki rumah yang sangat asri, banyak tanaman-tanaman yang sengaja di tanam dalam pot-pot hasil daur ulang, dilahan yang tidak terlalu luas tapi memiliki berbagai hewan ternak bebek dan ayam. Selain itu terdapat sebuah kolam ikan melengkapi keasrian rumah teh Nia yg membuat kami semua merasa nyaman bisa hadir di sana.
Kegiatan kami dilakukan di gazebo halaman teh Nia, sangat nyaman dan kekeluargaan sekali. Sebelum dimulai acara pembuatan tempe, kami buka dengan doa dan perkenalan lebih dekat dengan member kami yang hadir pada hari itu, karena untuk pertama kalinya ada beberapa member yang memang baru saja bertemu satu sama lain. Hari itu yang hadir ada 6 member namun tidak menghalangi keseruan kami membuat tempe homemade.
Setelah dilakukan pembukaan oleh teh Nia, dilanjutkan dengan mengenal sejarah tempe, ada yang pernah tahu tentang sejarah tempe? Asli manakah tempe ini? Ya di awal saya pun kurang tahu mengenai sejarah dan dari mana asal tempe ini, ternyata tempe adalah makanan asli Indonesia lho...harus bangga karena tempe kini sudah terkenal dan mampu menembus pasar Luar Negeri, Masya Alloh keren ya?!
Sedikit mengenal sejarah tempe dan apa itu tempe berdasarkan Wikipedia :
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.
Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia. Karena itu tempe merupakan makanan asli Indonesia.
Setelah dilakukan pembukaan dan pengenalan sejarah tempe, kami pun praktek langsung membuat tempe, dimulai dengan menyiapkan bahan yang sudah disediakan teh Nia berupa :
1 kg kacang kedelai lokal
1 sdm ragi tempe (ragi tempe ini berasal dari tempe yg sudah jadi dikeringkan lalu di haluskan seperti tepung)
Cara membuatnya :
kacang kedelai yg sudah dicuci bersih,direbus hingga mengembang dan agak lunak, lalu bersihkan kulit kacangnya pisahkan kacang kedelai dari kulitnya tadi kemudian cuci bersih kembali.
Setelah di cuci bersih rendam kacang kedelai selama semalaman. (Proses ini kami lewati karena teh Nia sudah mempersiapkan kacang kedelai yang sudah di malamkan). Setelah direndam semalaman dicuci bersih kembali dan direbus kurang lebih 1 jam hingga terlihat cukup lunak. Tiriskan dan keringkan. Setelah kering dan dingin, tempe ini sedikit di tumbuk-tumbuk agar sedikit pecah tempenya, lalu taburi dengan ragi tempe tadi, dengan merata. Tempe pun jadi tinggal masukan ke dalam cetakan, ada yang dimasukan dalam cetakan silikon (untuk agar-agar) ada juga yg sudah di buat teh Nia yang dibalut daun pisang (tempenya sudah hampir jadi) kalau yang di balut pisang ini untuk oleh-oleh kerumah masing-masing.
Alhamdulillah semua senang dan bahagia dalam proses pembuatan tempe ini, selesai membuat tempe ditutup dengan acara makan, seperti biasa kalau emak-emak sudah berkumpul pasti tidak jauh dengan makan-makan, kalau disini bahasanya "mayoran". Hidangan yang disajikan sangat nikmat sekali. Kami sangat berterima kasih kepada tuan rumah beserta seluruh jamuannya.
Seru sekali dan sangat menyenangkan. Selain dapat ilmu kami pun mendapat oleh-oleh tempe yang bisa kami proses kembali menjadi hidangan dimeja makan. Rasanya hari itu semua lengkap seperti charge untuk mempererat silaturahmi kami.
Terima kasih untuk member IPC yang sudah hadir di acara Kopdar kami.
Comments